Postingan

Nous rencontrons

Gambar
“Misel, kita harus pindah” entah untuk keberapa kalinya, si Ayah mengatakan itu kepada Misel. Anak kecil berusia enam itu enggan untuk mengikuti kemana Ayahnya pergi. Katanya, dia ngambek. “Gak mau! Isel gak mau pindah!” “Ayah janji, kalo kita udah pindah nanti Isel Ayah beliin boneka babie yang banyak.” “Ayah pembohong!” Ayah, tiba tiba terdiam ketika Isel mengucap sepatah kata itu. Tidak seperti yang seharusnya anak rasakan, Isel sudah harus kehilangan Ibunya sedari lahir. Sering tinggal sendiri di rumah bersama nenek yang kini sudah meninggal. Isel tumbuh dengan kata kata yang sulit ia percaya.  Sejak ia balita sampai memasuki taman kanak kanak, Isel tidak pernah bertemu sang Ibu. Tapi, mereka bilang Ibu Isel tidak kemana-mana, semua orang bilang Ibunya akan menemuinya. Semua itu hanya kebohongan. Kebohongan yang mungkin Isel sadari sekarang.  Semua orang dewasa selalu begitu, hanya untuk membuatnya merasa tenang dan tidak menangis lagi. “Isel...” Ayahnya mulai ...